Berbicara mengenai kopi tentu banyak orang yang tahu. Namun banyak yang belum tahu teh kopi. Teh kopi bukan seduhan teh yang dicampur dengan kopi, melainkan minuman yang berasal dari 'chery' kopi atau buah atau kulit kopi.

Di Lumajang, minuman ini dapat ditemui di Dusun Plambang, Desa Pasrujambe, Kec. Pasrujambe.

Camat Pasrujambe, Dian Nurwisudah Kurniawan Hadi Pamujo menjelaskan teh kopi saat ini masih terus dikembangkan di Kelompok Tani Sido Makmur agar didapatkan kualitas teh kopi yang baik. Ia menyebutkan, kualitas rasa teh kopi hasil olahan kelompok tani tersebut sangat khas, rasanya seperti teh beraroma kopi.

"Selain kopi jambe, Kelompok Tani Sido Makmur juga memiliki produk khas yakni teh biji kopi, rasanya luar biasa," ujar Camat Pasrujambe.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sido Makmur, Fathoni menjelaskan bahwa teh kopi diproses dari hasil gilingan kopi. Kulit dari kopi dijemur hingga kering dan berwarna kehitaman. Untuk tata cara penyeduhan sendiri tidak berbeda dengan teh pada umumnya.

"Untuk proses secara umum hampir sama seperti kopi, tapi saat penjemuran tidak boleh terkena air hujan, terkena sedikit bisa jamuran dan tidak bisa digunakan," jelasnya.

Dari beberapa jurnal, Cascara nama lain dari teh kopi ini dipercaya dapat mengobati beberapa masalah kesehatan seperti sembelit, serta pengobatan untuk batu empedu, penyakit liver, dan kanker. Hasil  pengujian  labolatorium di Jerman menemukan bahwa Cascara memiliki kandungan kafein yang  rendah.

Dari berbagai khasiat yang dimiliki, Fathoni menjelaskan bahwa ini menjadi kabar baik bagi pecinta teh manis dan kopi yang ingin mengurangi dampak negatif dari caffein, namun tetap merasakan manfaat minum kopi. Teh kopi menjadi pilihan yang tepat, selain memiliki cita rasa yang tinggi, teh kopi juga kaya manfaat.

"Khasiatnya bisa menormalkan tekanan darah, juga bisa untuk meningkatkan stamina tubuh," jelasnya. (Kominfo-lmj/ydc)