Produk abon hasil olahan ikan gabus asal Desa Banyu Putih, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang sukses diekspor hingga pasar mancanegara. Tiga diantaranya, yakni Belgia, Perancis, dan Belanda.
Produk bermerekan ISIS (Ikan Segar Higienis) itu, diproduksi oleh Indari Food sejak tahun 2014. Pengelolaan abon gabus binaan Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang tersebut, sampai saat ini pun laris manis di pasaran, baik dalam maupun luar pulau.
"Awalnya sih kita memproduksi abon lele, kemudian ada permintaan untuk memproduksi abon gabus. Sebelumnya sih sempat berfikir, sebab ikan gabus ini bahan bakunya lumayan agak tinggi, jadi setelah dikelola Alhamdulillah permintaan semakin bertambah," kata Pemilik (Owner) Findari Food, Kautsaril Barida saat dimintai keterangan di kediamannya, Minggu (15/8/2020).
Setelah sukses menarik banyak pelanggan, pada awal Januari 2015 pihaknya pun mengurus perizinan untuk memperluas penjualan produk, dan berhasil tembus hingga pasar mancanegara. "Setelah mendapat perizinan itu, saya bisa menjual produk lebih meluas lagi dan menambah ke varian ikan-ikan yang lain," jelasnya.
Barida menambahkan, abon gabus tersebut juga dinilai memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan, seperti pembentukan dan pertumbuhan otot, mempercepat penyembuhan luka, menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh serta sehat untuk pencernaan.
"Jadi abon gabus ini nilai jualnya agak cepat, sebab masyarakat banyak yang mengkonsumsi untuk kesehatan, rata-rata yang nyari begitu," ucapnya.
Abon ikan tersebut sudah memiliki izin edar produk dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta izin Pangan Indutri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Selain abon, ikang gabus tersebut juga di olah menjadi sosis. (Kominfo-lmj/ard)