Tanaman hias berupa bonsai kelapa saat ini menjadi tren baru dan banyak diburu oleh kalangan para pecinta tanaman hias di sejumlah daerah, salah satunya di Kabupaten Lumajang.
Bonsai kelapa memiliki tampilan unik dan eksotis, sehingga bernilai ekonomis dan menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Tak heran, jika harga bonsai kelapa untuk per biji bisa dibandrol ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung model dan ukuran.
Pengrajin bonsai kelapa asal Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso Mohammad Hankam menyampaikan, bahwa alasan kuat dirinya membonsai kelapa adalah karena ingin meningkatkan harga jual kelapa yang relatif rendah. Tetapi, setelah diproses menjadi bonsai, maka harganya akan memiliki nilai jual yang tinggi.
"Sekitar tiga tahun ini, saya lebih serius menggeluti hobi sekaligus bisnis untuk bonsai kelapa," ujar dia saat dimintai keterangan melalui telepon selulernya, Sabtu (29/8/2020).
Bonsai kelapa merupakan replika pohon kelapa asli atau pohon kelapa berukuran kecil atau mini. “Biasanya kan pohon kelapa yang pada umumnya tinggi menjulang, tetapi pohon kelapa dapat dikerdilkan menjadi bonsai sebagai hiasan,” katanya.
Adapun media tanam yang digunakan untuk membonsai sebuah kelapa olehnya adalah media padat (Tanah di dalam pot), kemudian ia juga menggunakan media tanam hydro coco (media air).
Menurut Hankam, saat ini telah banyak penggemar tanaman hias mulai berburu bonsai kelapa untuk koleksinya. Dan, harga jual dari bonsai kelapa tersebut relatif tinggi, jika dibandingkan dengan harga jual buah kelapa yang nilainya kecil.
“Ada bonsai kelapa yang sudah terjual dengan harga Rp6,5 juta. Sedangkan paling murah itu ada yang bonsai kelapa yang masih dikisaran harga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Untuk harga itu tergantung dari variasi bentuk hasil kreasi tanam bonsai yang dihasilkan,” terang dia.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini bonsai kelapa yang dihasilkannya telah terjual kepada pecinta tanaman hias di sejumlah daerah seperti, Malang, Jember dan Probolinggo. Akan tetapi, bagi pecinta hias yang jangkauannya jauh seperti, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali biasanya memesannya melalui Marketplace atau pasar daring. (Kominfo-lmj/An-m)