Keterbatasan Fisik Tak Halangi Gendirun Dapatkan Kehidupan yang Layak
31 Desember 2020 | Dilihat 911 kali | Penulis Anam . Redaktur Anam
Foto : Dok. Kominfo-lmj

Terlahir dengan keterbatasan fisik dari keluarga yang sederhana di Desa Pejarakan Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak menyurutkan semangat Gendirun (47th) untuk mendapatkan kehidupan yang layak seperti masyarakat pada umumnya.

Laki-laki penyandang disabilitas sejak lahir tersebut memiliki cita-cita untuk dapat membahagiakan keluarganya, sehingga harapan itu memberikan semangat yang kuat untuk memberikan penghidupan yang layak dari hasil keterampilan membuat mebel yang ditekuninya hingga saat ini.

"Dulu awalnya, saya kerja ikut orang, kemudian saya kepikiran untuk membuka usaha sendiri. Dan untuk modalnya, saya pinjam ke koperasi untuk membeli alat-alatnya sehingga usaha membuat mebel," kata Pengrajin Mebel Gendirun asal Desa Pejarakan saat dimintai keterangan di rumah produksinya, Selasa (29/12/2020).

Dalam perjuangannya membuka usaha sendiri, dirinya mengalami berbagai hambatan dan lika-liku yang cukup panjang, karena dengan keterbatasan fisiknya sejak lahir. Saat mebelnya sudah jadi, ia menjual hasil produk mebelnya itu dengan berkeliling ke lingkungan desa sekitar. Adapun produk yang dibuat oleh Gendirun diantaranya, Dipan, Ranjang, Lemari, Kursi dan jenis mebel lainnya.

“Awalnya, saya menjual hasil produk mebel dengan berkeliling ke lingkungan sekitar desa. Tetapi, saat ini alhamdulillah saya terbantu, karena ada orang yang membantu menjualkan produk-produk mebel yang sudah jadi, bahkan penjualannya sampai ke desa maupun kota tetangga,” ujarnya.

Dirinya juga mengaku, bahwa saat pandemi Covid-19, omset penjualan mebelnya mengalami penurunan, karena saat berkeliling untuk berjualan banyak wilayah atau areal yang ditutup akibat ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Saat ada Corona, hasil jualan produk mebel saya jadi turun, karena mau jualan keliling jalannya pada ditutup, katanya di daerah itu ada yang positif corona. Terus juga, pendapatan orang-orang juga menurun, jadi tidak laris jualan mebel seperti sebelumnya,” terang dia.

Sementara itu, Kepala Desa Pejarakan Marhen mengungkapkan, bahwa Gendirun dulu, sebelum punya keterampilan sampai bisa membuat mebel, sebelumnya membuat layang-layang, karena hasil produksi layang-layangnya bagus, akhirnya banyak menerima pesanan. Selain itu, juga membuat sangkar burung.

“Jadi, karena disini keterampilan mayoritasnya membuat mebel, maka akhirnya Gendirun beralih juga membuat mebel, yang hasil produksinya dijual keliling itu kepada tetangga-tetangga di sekitar tempat tinggal, sehingga untuk dapat mememuhi kebutuhan sehari-hari pak Gendirun ini didapat dari hasil penjualan mebel hingga saat ini,” ungkap dia.

Marhen juga mengungkapkan, bahwa dirinya mengaku sangat bangga punya warga seperti Gendirun, karena meskipun orangnya ada kekurangan, gendirun tidak pernah menyerah kepada nasib, meskipun keadaan seperti tetap berjuang.

“Saya harap, segala usaha dan upaya keras yang dilakukan Gendirun yang menyandang disabilitas, dapat dijadikan sebagai motivasi oleh masyarakat untuk tidak menyerah kepada nasib,” pungkasnya. (Kominfo-lmj/An-m)

Portal Berita Lumajang V.2021.2.1 © Hak Cipta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang | Dibuat dan dikembangkan dengan