Membicarakan soal Budaya Tengger di Kabupaten Lumajang, pasti tidak akan jauh dari Desa Ranupani dan Desa Argosari Kecamatan Senduro. Pasalnya, kedua desa tersebut memiliki penduduk yang mayoritas adalah Suku Tengger.
Dalam obrolan budaya bersama RRI Jember yang dilakukan di Desa Ranupani, Selasa (6/4/2021). Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan, di Kabupaten Lumajang terdapat dua desa yang dominan masyarakatnya berbudaya Tengger yakni Desa Ranupani dan Desa Argosari. Tentu keragaman budaya yang ada di dua desa ini menjadi pengungkit terhadap kehadiran wisatawan.
"Di sini ini Tengger sudah menjadi budaya, agama apapun masyarakat Tengger tetap melakukan kegiatan kebudayaan tetapi begitu melaksanakan ibadah masyarakat masing-masing. Jadi, Ranupani kita persiapkan sebagai desa wisata," ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati Lumajang berharap Desa Ranupani menjadi salah satu potensi Desa Wisata yang ada di Kabupaten Lumajang. Dengan begitu, interkoneksi dengan pariwisata yang lain sangat dibutuhkan, sehingga wisatawan yang turun ke Kabupaten Lumajang bisa menikmati berbagai destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Lumajang.
Senada dengan hal itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, sumber daya manusia itu sangat penting akan tetapi jangan sampai menghilangkan kearifan lokal. Mengingat Desa Ranupani sangat kental akan budaya, tentu dirinya bersama Bupati Lumajang akan terus melestarikan kekayaan alam, budaya dan kearifan lokalnya.
"Meskipun saat ini era digitalisasi masuk dan sebagainya, kita tidak akan pernah menghilangkan kearifan lokal itu, karena dia adalah kekayaan bangsa," pungkasnya.
Obrolan budaya antara Bupati Lumajang dan Wakil Bupati Lumajang bersama RRI Jember dilakukan di pawon (dapur, red) sebagaimana budaya masyarakat Tengger yang selalu menjamu para tamunya. Pawon yang dilengkapi perapian tersebut berfungsi untuk menghangatkan diri, sehingga tamu merasa lebih nyaman. (Kominfo-Lmj/ad)