SUSI PASTI, Solusi Atasi Stunting, AKI dan AKB
07 Oktober 2021 | Dilihat 1054 kali | Penulis Yongky Dwi Cahyadi . Redaktur Joko

Gebrakan SUSI PASTI menjadi solusi atasi permasalahan AKI, AKB dan stunting di Lumajang. Hal itu disampaikan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq saat paparan Program SUSI PASTI (SUami SIaga, Pencegahan dan penAnggulangan Stunting terIntegrasi) di hadapan Tim Juri Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kategori Umum Provinsi Jatim 2021 di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Rabu (06/10/2021).

Bupati menjelaskan bahwa gebrakan SUSI PASTI lahir dilatarbelakangi masih adanya kasus stunting serta masih adanya kasus kematian ibu dan bayi. Gebrakan SUSI PASTI dikembangkan Puskesmas Gucialit menjadi penyempurnaan dari gebrakan SUSI sebelumnya.

Bupati mengungkapkan bahwa kecamatan Gucialit menjadi kasus stunting tertinggi, yaitu 28,34 % pada 2017 hal ini dilatarbelakangi karena faktor geografis, budaya patrilineal, kondisi PHBS serta pemenuhan gizi masyarakat.

Lebih jauh, Bupati menjelaskan bahwa Tahun 2010-2012 ada 1 orang ibu meninggal per tahun. Kematian bayi 22 jiwa dan kasus stunting menjadi tertinggi di Lumajang. Hingga pada 2012 Puskesmas melakukan solusi gebrakan SUSI.

Dengan gebrakan SUSI tersebut, setelah 2016 hingga 2020 tidak ada kematian ibu bersalin di Puskesmas, kematian bayi pun turun menjadi 7 jiwa. Hingga akhirnya pada 2018 lahirlah gebrakan SUSI PASTI.

"Tahun 2020 penurunan stunting dari 2017 28,34 persen menjadi 12,8 persen pada Agustus 2020," ungkapnya.

Masalah stunting, AKI dan AKB memang menjadi fokus dalam kepemimpinan Bupati Thoriqul Haq bersama Wabup Indah Amperawati. Bahkan secara khusus untuk menangani hal tersebut, ia memasukkan penangulangan stunting, AKI dan AKB dalam 20 program prioritas.

"Saya begitu dilantik ada 20 program di mana salah satunya adalah semua ibu melahirkan gratis di Puskesmas maupun rumah sakit di Lumajang dengan standart kelas 3, tanpa ada biaya tambahan obat," jelasnya.

Untuk mengatasi stunting, AKI, dan AKB di Kabupaten Lumajang tidak hanya dimulai pada saat menjadi calon pengantin saja, namun lebih jauh dilakukan pendampingan saat remaja. Berbagai kegiatan dilakukan seperti screening kesehatan remaja, penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, pemberian tablet tambah darah remaja putri hingga kelas prakonsepsi kursus calon pengantin.

"Kami lakukan lintas program, lintas sektor dan pemberdayaan aktif masyarakat karena ini tidak bisa sendiri. Kabupaten lumajang komitmen mengatasi AKI, AKB dan stunting," pungkasnya. (Kominfo-lmj/Ydc)

Portal Berita Lumajang V.2021.2.1 © Hak Cipta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang | Dibuat dan dikembangkan dengan