Seorang guru harus mempunyai dasar – dasar teknik mendogeng, baik dari segi pemilihan kata, intonasi, menirukan suara maupun penyampaian cerita agar isi dongeng dapat mudah dipahami oleh peserta didik, khususnya anak usia dini.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (DPC GOPTKI) Kabupaten Lumajang, Rahayu Agus Triyono saat memberikan arahan dalam kegiatan Workshop Mendongeng, yang bertema “Teknik Mendongeng untuk Mengembangkan Karakter dan Bahasa Anak Usia Dini”, bertempat di Ruang Nararya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Selasa (22/11/2022).

Rahayu juga menyampaikan, bahwa menerapkan pembelajaran dengan metode mendongeng kepada anak-anak memiliki beberapa fungsi yang amat penting, yakni dapat membangun kedekatan emosional antara pendidik dengan anak, media penyampai pesan/nilai moral dan agama yang efektif.

Kemudian, pendidikan imajinasi/fantasi, menyalurkan dan mengembangkan emosi, membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam dongeng, memberikan dan memperkaya pengalaman batin, sarana hiburan dan penarik perhatian, menggugah minat baca dan sarana membangun watak mulia.

“Jadi, ketika seorang guru menerapkan metode pembelajaran, banyak sekali manfaat yang didapat oleh anak didik untuk mengembangkan karakter dan bahasa, maupun untuk pendidik sendiri agar lebih dekat dengan anak didiknya,” ujar dia.

Rahayu berharap, semua peserta yang mengikuti workshop mendongeng dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh narasumber, sehingga dapat diimplementasikan di masing-masing tempat mengajar nanti.

Workshop tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim, dan menghadirkan Suberi dan Sugeng Prihadi sebagai narasumber, serta diikuti oleh sekitar 200 peserta, yang terdiri dari tenaga pendidik Taman Kanak-kanak se-Kabupaten Lumajang. (Kominfo-lmj/An-m)