Rosyid, pengerajin gitar asal Desa Sukosari, Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang sudah sejak beberapa waktu tahun lalu menekuni usahanya di bidang produksi gitar akustik.

Bersama empat orang pekerjanya, Rosyid mampu menghasilkan 12 pcs gitar akustik setiap minggunya di bengkel sederhana miliknya.

Saat dimintai keterangan disela kegiatan di rumah produksinya, Rabu (28/6/2023), Rosyid mengungkapkan, bahwa orderannya hampir tidak pernah sepi, lantaran sejumlah toko musik dari beberapa daerah seperti Jember, Probolinggo, Denpasar, bahkan dari pulau Sumatera dan Kalimantan pun rutin mengorder gitar buatannya.

Tidak hanya membuat Gitar Akustik, Rosyid pun juga menjadi distributor spare part dan perlengkapan gitar seperti tas. Khusus untuk tas gitar, dirinya memproduksi sendiri bekerja sama dengan para penjahit di sekitar rumahnya.

"Untuk softcase (tas gitar, red) saya produksi sendiri, saya menawarkan kerjasama kepada penjahit disini, kebetulan bahan dari saya, Alhamdulillah juga bisa bantu penghasilan penjahitnya kalau pas sepi orderan," ungkapnya.

Rosyid menceritakan awal mula dirinya mulai menekuni usaha pembuatan gitar bukan sesuatu hal yang mudah. Selain mencari pasar yang sulit, kondisi bahan saat itu juga susah. Saat memulai usahanya itu, dirinya harus mondar-mandir dari dari toko musik ke toko musik lainnya untuk memasarkan produk gitar hasil buatannya. Promosi melalui sosial media juga dilakoninya, tapi hasilnya belum maksimal. Namun, usahanya terjawab dalam dua tahun belakangan, orderannya meningkat.

"Kalau sekarang orderan banyak yang grosiran, tapi yang ngecer datang kesini juga ada saja, biasanya mereka yang ngecer tahunya dari sosmed facebook," terang dia.

Disampaikannya, banyak konsumen yang memilih gitar buatan Rosyid lantaran harganya yang terjangkau dan memiliki kualitas yang cukup baik. (Kominfo-lmj/Fd)