Sebagai upaya pengendalian inflasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur melakukan operasi pasar beras medium untuk memastikan persediaan, suplai dan kestabilan harga di pasar.

“Berdasarkan pemantauan, harga beras melonjak dari beberapa waktu lalu. Untuk itu, hari ini saya memantau secara langsung operasi pasar beras medium bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah, red) di sejumlah pasar,” ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq (Cak Thoriq) saat dimintai keterangan disela kegiatan Operasi Pasar, di Pasar Sukodono dan Pasar Baru Lumajang, Senin (27/2/2023).

Cak Thoriq juga menyampaikan, bahwa dirinya bersama jajaran akan memastikan operasi pasar di kedua pasar tersebut berjalan dengan baik, sehingga dapat mengantisipasi lonjakan harga yang akan terjadi menjelang Ramada dan Idulfitri nanti.

"Operasi pasar di Pasar Sukodono dan Pasar Baru ini beras medium yang dijual harganya Rp45.000 kemasan 5 kg/sak, dan masyarakat yang membeli maksimal hanya bisa 2 sak, dengan harapan pendistribusian beras murah ini bisa lebih merata," kata dia.

Dalam operasi pasar tersebut, Pemkab Lumajang melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dan Perum Bulog.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, Muhammad Ridha mengungkapkan, bahwa data per 26 Februari 2023, harga komoditas beras di Kabupaten Lumajang tertinggi kedua di Jawa Timur. Oleh karena itu, operasi pasar beras murah dilakukan untuk menstabilkan komoditas pangan tersebut.

“Lumajang harga pasaran mencapai harga tertinggi diurutan kedua di Jawa Timur dengan rata-rata Rp11.300 per kilogramnya. Lumajang pada hari ini di dropping 8 ton beras. Syaratnya kita hanya membatasi setiap warga maksimal hanya bisa membeli 2 sak beras,” pungkasnya. (Kominfo-lmj/Ad)