Puluhan masyarakat ikut mengamati proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida di Taman Alun-alun Lumajang, Jawa Timur, Kamis (20/4/2023).
Saat dimintai keterangan disela kegiatannya, Leader Komunitas Aestheticsquad, R. Arif Triantono mengungkapkan, bahwa saat mengetahui informasi waktu terjadinya Gerhana Matahari Hibrida dari BMKG, dirinya berinisasi mengajak anggota Komunitas Konten Kreator Lumajang bergabung dengan Komunitas Arya Wiraraja Astronomi untuk menyaksikan proses terjadinya gerhana tersebut.
“Beberapa waktu lalu, usai mengetahui informasi dari BMKG terkait waktu terjadinya Gerhana Matahari Hibrida, saya menginisiasi teman-teman Komunitas Konten Kreator Lumajang bergabung dengan Komunitas Arya Wiraraja Astronomi untuk menyaksikannya, sebagai bentuk edukasi,” ungkap dia.
Selain itu, diungkapkan Arif, bahwa proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida di Kabupaten Lumajang nampak begitu jelas saat masyarakat mengamatinya menggunakan kacamata khusus dan teleskop.
“Fenomena gerhana matahari ini tidak terjadi setiap tahun, tetapi terjadi 5 tahun sekali dan diperkirakan akan kembali terlihat pada tahun 2027 nanti," terangnya.
Adapun durasi dari Gerhana Matahari Hibrida yang saat ini terjadi saat pengamatan adalah berkisar dalam rentang waktu tiga jam, dengan beberapa fase penglihatan.
"Gerhana matahari telah terlihat sejak pukul 09:30 WIB. Kemudian, fase puncaknya terlihat pada pukul 10:53 WIB, dan fase terakhir pada 12:54 WIB. Perlu diketahui, Gerhana matahari kali ini bukanlah gerhana total, jadi suasana tidak sampai gelap gulita," jelasnya.
Sementara itu, Muhamad Ubay mengatakan, bahwa dirinya mengaku takjub dapat menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida yang biasanya hanya terjadi dalam kurun waktu lima tahun sekali.
“Saya sangat takjub, karena proses terjad gerhananya dapat terlihat dengan jelas dengan menggunakan teleskop dan kacamata gerhana. Ini momen yang sangat jarang sekali, untuk itu saya tadi sempat mengabadikannya dengan ponsel saya,” pungkasnya. (Kominfo-lmj/An-m)