Lomba Ngadi Saliro dan Ngadi Busono HUT ke-24 DWP sebagai Wujud Cinta Terhadap Budaya Jawa
05 Desember 2023 | Dilihat 891 kali | Penulis Ardi . Redaktur Anam
Foto : Dok. Kominfo-lmj

Terselenggaranya Lomba Ngadi Saliro dan Ngadi Busono, diharapkan menjadi momentum bagi seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) untuk mencintai dan melestarikan budaya jawa, utamanya dalam hal berbusana.

"Mudah-mudahan ini nanti bisa dilestarikan, agar kita semua tidak tercerabut dari budaya yang sudah ada, termasuk juga bagi para generasi muda, bagaimana kita bisa mendorong generasi muda untuk mencintai budaya," kata Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni (Yuyun) saat memberikan arahan dalam kegiatan lomba Ngadi Saliro dan Ngadi Busono dalam rangka memperingati HUT ke-24 DWP dan Harjalu ke-768, bertempat di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Selasa (5/12/2023).

Yuyun juga mengatakan, bahwa perlu dipahami, Ngadi Saliro dan Ngadi Busono merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu mempercantik diri dan memperindah diri.

Menurutnya, ingin berpenampilan cantik dan menarik adalah bagian dari fitrah seorang perempuan. Hal ini pun juga tidak dilarang apabila hanya ditujukan kepada sang suami.

"Berpenampilan cantik menarik dan serasi itu bisa menyenangkan suami, sehingga sesuai Sunnah Rasul, kita wajib berdandan cantik, serasi dan apik di depan suami," ujarnya.

Selain itu, dikatakan Yuyun, bahwa lomba tersebut juga menjadi sarana bagi anggota DWP untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana melakukan Ngadi Saliro dan Ngadi Busono.

"Ketua DWP juga menggandeng Inez untuk bisa mengajari ibu-ibu bagaimana melakukan Ngadi Saliro dan Ngadi Busono," terang dia.

Sementara itu, Ketua DWP Kabupaten Lumajang, Rahayu Agus Triyono mengungkapkan, bahwa lomba tersebut bertujuan untuk menanamkan kecintaan kalangan ibu-ibu agar semakin melestarikan/merawat (nguri-uri) terhadap budaya Jawa, utamanya dalam hal berbusana.

"Sebagai pendamping suami, seorang Istri ASN (Aparatur Sipil Negara, red) itu tidak hanya cantik luarnya saja, tapi dalamnya juga harus cantik. Pepatah jawanya Ajining Rogo Ana Ing Busono," ungkapnya.

Lomba Ngadi Saliro dan Ngadi Busono itu, diikuti sejumlah 52 peserta terdiri dari DWP Unit Perangkat Daerah maupun Kecamatan se-Kabupaten Lumajang. (Kominfo-lmj/Ard)

Portal Berita Lumajang V.2021.2.1 © Hak Cipta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang | Dibuat dan dikembangkan dengan