Dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang penanggulangan bencana sejak dini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengadakan kegiatan simulasi mitigasi bencana untuk anak-anak usia dini. Kegiatan tersebut melibatkan 130 anak dari TK Muslimat NU 02, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, Selasa (21/5/2024).
Anak-anak tersebut diajak untuk mengenal dasar-dasar mitigasi bencana di Aula Tangguh, Lantai 2 Kantor BPBD Kabupaten Lumajang. Kehadiran mereka disambut dengan antusias oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang dan seluruh jajaran, sejalan dengan inovasi "BELI NASI" (BELajar Ilmu BencaNA Sejak DinI) yang telah dicanangkan oleh BPBD.
Kegiatan sosialisasi kebencanaan tersebut dipandu oleh Plt. Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kab. Lumajang, Amni Najmi yang menggunakan boneka tangan bernama Tsuna untuk menambah daya tarik dan memudahkan anak-anak dalam memahami materi.
Sebelum sosialisasi dimulai, anak-anak diajak untuk berorientasi dengan lingkungan kantor BPBD dan mengenal berbagai alat kebencanaan seperti motor trail, chainsaw, perahu lipat, LCR, mobil ranger, alat berat loader, dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Amni Najmi menekankan pentingnya pengenalan simbol-simbol kebencanaan seperti jalur evakuasi dan titik kumpul di gedung-gedung, termasuk sekolah.
“Simbol-simbol ini harus diperkenalkan kepada anak-anak agar mereka mengetahui langkah yang harus diambil saat terjadi gempa bumi," jelas Amni.
Selain teori, anak-anak juga diajak berdiskusi tentang efek gempa bumi dan cara menghindari bahaya melalui film kartun edukatif.
“Dalam cuplikan video kartun, anak-anak diajarkan cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi, seperti berlindung di bawah meja dan segera keluar rumah ke tempat yang aman setelah gempa mereda,” lanjut Amni.
Anak-anak juga diperkenalkan dengan berbagai petugas kebencanaan seperti Tim SAR, TRC PB, TNI, dan POLRI, untuk memastikan mereka tahu siapa yang bisa membantu saat bencana terjadi. “Pengenalan ini penting agar anak-anak tahu petugas mana yang dapat membantu mereka saat bencana,” tambah Amni.
Dalam kesempatan itu, Amni menekankan bahwa tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk menguji rencana kontijensi dan melihat kesiapsiagaan anak-anak dalam menghadapi bencana saat berada di sekolah.
“Pembekalan ini penting agar jika terjadi bencana, anak-anak tahu apa yang harus dilakukan sehingga risiko korban luka maupun jiwa dapat diminimalisir,” pungkasnya.
Melalui kegiatan tersebut, BPBD Kabupaten Lumajang berharap dapat menanamkan kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana sejak usia dini, sekaligus meminimalisasi risiko yang mungkin timbul di masa depan. Dengan edukasi kebencanaan yang berkelanjutan, generasi muda diharapkan akan lebih siap dan tanggap dalam menghadapi berbagai situasi darurat. (Kominfo-lmj/Fd)