Sebuah terobosan luar biasa di bidang pertanian dan lingkungan telah muncul dari kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Produk pupuk organik inovatif bernama Niki Pupuk Kompos (NPK) telah dipilih untuk mewakili Provinsi Jawa Timur dalam lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat nasional, memunculkan harapan baru dalam upaya mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Asriafi Ath Tha'ariq, pemuda berbakat yang menjadi otak di balik penciptaan NPK, menjelaskan bahwa produk tersebut merupakan hasil dari gabungan bahan alami dan limbah ternak yang telah diolah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.

"Pupuk ini terbuat dari limbah ternak, tembakau, dan sabut kelapa. Limbah yang tadinya mencemari tanah kini dapat diubah menjadi pupuk bernilai tinggi," jelas dia saat dimintai keterangan di sela kesibukannya, Jumat (5/4/2024)

Selain manfaatnya yang telah terbukti dalam meningkatkan produktivitas pertanian dengan biaya yang terjangkau, NPK juga memiliki dampak yang signifikan dalam pelestarian lingkungan. Dengan meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, produk ini tidak hanya membantu tanaman tumbuh lebih sehat tetapi juga membantu mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

"Dengan penggunaan pupuk organik ini, kita juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup karena semua bahan yang digunakan adalah limbah," tambah Asriafi.

Keberhasilan Asriafi Ath Tha'ariq dalam mengembangkan NPK tidak hanya mencerminkan potensi besar pemuda Lumajang, tetapi juga menjadi pemicu inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi demi kemajuan bangsa dan lingkungan.

“Dengan adanya solusi inovatif seperti NPK, harapan untuk mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan semakin terwujud,” pungkasnya. (Kominfo-lmj/Ard)