Dalam diskusi yang berlangsung di Taman Dedari, Kamis (24/10/2024) malam, Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni (Yuyun) dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, tokoh masyarakat Bali, membahas rencana penataan kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung. Pertemuan tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi antarwilayah dalam menjaga dan mengembangkan tempat ibadah umat Hindu yang berada di luar Pulau Bali.
Dalam kesempatan itu, Yuyun menyatakan bahwa penataan kawasan pura merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kenyamanan bagi umat Hindu, terutama masyarakat Bali yang datang beribadah.
"Kami berkomitmen untuk tidak hanya memperbaiki fasilitas fisik, tetapi juga untuk menciptakan suasana yang harmonis bagi semua pengunjung. Kolaborasi ini sangat penting dalam mewujudkan tujuan tersebut," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, yang juga dikenal sebagai Tjok Ace, menyambut baik inisiatif dari Pemkab Lumajang.
"Dukungan dan sinergi antara Lumajang dan Bali sangat krusial. Kami berharap penataan kawasan ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi umat Hindu, tetapi juga bagi masyarakat Lumajang secara keseluruhan. Dengan adanya fasilitas yang memadai, Lumajang akan menjadi rumah kedua bagi kami," jelasnya.
Tjok Ace juga menjelaskan, bahwa kolaborasi tersebut tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga upaya untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga keberagaman dan toleransi beragama.
"Lumajang memiliki potensi besar sebagai pusat ibadah bagi umat Hindu, dan dukungan dari masyarakat Bali sangat diperlukan untuk menjaga kelestariannya," terang dia.
Melalui dialog tersebut, antara Pj. Bupati Lumajang dan Tjok Ace menegaskan pentingnya sinergi dalam pengembangan kawasan pura yang lebih baik. Penataan ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kualitas tempat ibadah tetapi juga memperkuat hubungan antarwilayah dalam rangka menciptakan lingkungan yang damai dan saling menghargai. (Kominfo-lmj/Ydc)