Masuk Musim Hujan, Pj. Bupati Lumajang Tinjau Aliran Sungai Disejumlah Wilayah Antispasi Banjir
02 November 2024 | Dilihat 603 kali | Penulis Andhika . Redaktur Yongki
Foto : Dok. Kominfo-lmj/Resa

Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berupaya mencegah terjadinya banjir saat musim hujan. Hal itu terlihat saat Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni meninjau sejumlah aliran sungai yang ada di wilayah Kecamatan Sukodono dan Kecamatan Tempeh, Jumat (1/11/2024).

Pada kesempatan tersebut, Indah Wahyuni menyatakan bahwa fokus penanganan saat ini adalah normalisasi sungai di berbagai titik di Kecamatan Sukodono yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

"Kita sudah memasuki musim hujan, paling tidak saya ingin melihat kondisi sungai yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang. Saya melihat ada beberapa sungai yang sudah dilakukan normalisasi, namun ada lokasi longsor di wilayah sungai Karang Menjangan tepatnya dibelakang Ponpes Al Maliki," ungkapnya.

Tanah di Kabupaten Lumajang merupakan daerah yang subur, ketika terkena hujan sedikit mengalami longsor. Selain itu, juga kondisi sungai di Lumajang rata-rata tidak ada plengsengan, makanya terjadi longsor dibeberapa titik.

"Penanganan pertama yang kita lakukan nanti kita pasang sak jumbo bag dan memasang sesek bambu. Minggu depan juga akan dilakukan kerja bakti membersihkan pohon bambu yang ada di sungai agar alirannya lebih lancar," tambahnya.

Sementara di wilayah Kecamatan Tempeh, Indah Wahyuni meninjau tiga dam yang berada di antara Desa Jatisari, Pulo dan Gesang yang ternyata kondisinya sangat memprihatinkan. Ketiga dam tersebut mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru dan banjir lahar dingin yang terjadi beberapa waktu yang lalu dan sampai sekarang belum tertangani.

"Saya minta ada kajian terkait mana yang bisa memberikan manfaat lebih besar dengan biaya yang bisa ditekan, bukan soal mencari yang murah tetapi kita harus bisa tekan anggaran untuk pembangunan ini karena kondisi APBD kita yang terbatas sehingga ini yang juga perlu kita carikan solusi," imbuhnya.

Selanjutnya, ia meminta agar Dinas PUTR dengan UPT. PU SDA melakukan kajian terlebih dahulu, mengingat pembangunan satu dam saja memerlukan biaya yang besar, apalagi nantinya membangun tiga dam dengan bendungan yang lebih besar pastinya menghabiskan biaya yang sangat besar.

"Hal ini nantinya diharapkan kebermanfaatannya bisa lebih banyak bagi masyarakat, tidak hanya untuk irigasi tetapi juga untuk pengendali banjir. Ini yang nantinya perlu dikaji lebih lanjut terkait fungsi dari saluran irigasi dan juga saluran pengendali banjir," pungkasnya. (Kominfo-Lmj/ad)

Portal Berita Lumajang V.2021.2.1 © Hak Cipta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang | Dibuat dan dikembangkan dengan