Sanggar Tari Citra Budaya Lumajang merayakan hari jadinya yang ke-14 dengan menggelar pagelaran seni tari daerah di Gedung Dr. Sudjono, Lumajang, Minggu (16/2/2025). Acara ini menjadi ajang kolaborasi para seniman tari dari berbagai daerah dalam upaya melestarikan budaya dan memperkuat eksistensi sanggar tari di tengah perkembangan zaman.
Ketua Sanggar Citra Budaya Lumajang, Chusnul Chowatini mengungkapkan bahwa sejak didirikan pada tahun 2010, sanggar ini terus berkomitmen dalam pelestarian seni tari, khususnya di Kabupaten Lumajang. Oleh karena itu, perayaan hari jadi ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga bentuk nyata dalam menjaga warisan budaya melalui pertunjukan tari dari dalam dan luar daerah.
"Setiap daerah memiliki ciri khas dalam seni tari. Melalui acara ini, kami ingin mempererat solidaritas antar sanggar, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya kepada masyarakat," ujarnya dalam Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Sabtu (15/2/2025).
Tidak hanya menampilkan tarian dari Lumajang, acara ini juga dimeriahkan oleh sanggar tari dari Probolinggo, Pandaan, dan Banyuwangi, yang menghadirkan pertunjukan khas daerah masing-masing.
Menurut Chusnul, kehadiran mereka menunjukkan bahwa seni tari tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.
"Sanggar tari adalah wadah bagi anak-anak muda untuk belajar dan mengembangkan bakatnya. Dengan terus eksis dan berkembang, seni tari bisa menjadi bagian dari kehidupan mereka, sehingga mereka memahami dan mencintai budaya lokal," tambahnya.
Dengan adanya perayaan ini, Sanggar Citra Budaya Lumajang berharap semakin banyak anak muda yang tertarik untuk mengenal dan mendalami seni tari, sehingga budaya tradisional tetap hidup dan berkembang di tengah tantangan modernisasi. (Kominfo-lmj/Bob)