Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang bersama Polres Lumajang melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Baru Lumajang, Rabu (12/3/2025). Sidak ini dilakukan untuk merespons isu yang sempat viral mengenai dugaan takaran minyak goreng "Minyak Kita" yang tidak sesuai dengan label kemasan.

Dari hasil uji takaran menggunakan gelas ukur standar, petugas Diskopindag memastikan bahwa minyak goreng yang diuji memiliki volume yang sesuai dengan yang tertera pada kemasan, yakni tidak kurang dari 1 liter. Temuan ini memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa produk minyak goreng tersebut masih memenuhi standar yang ditetapkan.

Meski demikian, petugas menemukan bahwa harga jual minyak goreng "Minyak Kita" di Pasar Baru Lumajang sedikit melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Harga yang ditemukan di lapangan adalah Rp16.000 per liter, lebih tinggi dari HET yang seharusnya Rp15.700 per liter.

Pengawas Kemetrologian Diskopindag Lumajang, Nur Afianti mengimbau masyarakat agar lebih cermat saat membeli produk kemasan.

"Pastikan produk yang dibeli mencantumkan nama barang, nama dan alamat perusahaan, tanggal kedaluwarsa, serta kuantitas isi bersih. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih yakin terhadap barang yang dikonsumsinya," jelas dia saat dikonfirmasi, Kamis (13/3/2025).

Diskopindag Lumajang akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan harga minyak goreng tetap stabil dan sesuai dengan ketentuan.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang serta melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan indikasi penyimpangan dalam penjualan barang kebutuhan pokok.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi konsumen serta menjaga kondisi pasar tetap kondusif. (MC Kab. Lumajang/An-m)