Pemerintah Kabupaten Lumajang menyambut hangat langkah cepat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam merespons kerusakan tanggul di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Dalam kunjungannya ke lokasi, Gubernur Khofifah mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp10,5 miliar untuk perbaikan tanggul yang saat ini berada dalam kondisi kritis.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menyatakan bahwa keputusan ini adalah bukti konkret hadirnya negara dalam menjaga keselamatan masyarakat di tengah ancaman bencana.
“Ini adalah kabar yang sangat melegakan. Kami merasa diperhatikan dan didukung sepenuhnya oleh pemerintah provinsi. Keputusan Ibu Gubernur untuk mengalokasikan anggaran ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang rasa aman dan masa depan warga kami,” ujar Bunda Indah saat mendampingi kunjungan Gubernur Jatim ke Desa Sumberwuluh, Minggu (25/5/2025).
Kerusakan tanggul sepanjang 280 meter di sisi utama dan tanggul pengarah lainnya telah mengancam pemukiman dan lahan pertanian masyarakat. Melalui kolaborasi erat antara Pemkab Lumajang dan Pemprov Jawa Timur, penanganan darurat kini dilakukan dengan pendekatan komprehensif dari evakuasi mandiri, pengerahan alat berat, hingga normalisasi saluran air.
“Sejak awal, kami telah menetapkan status darurat infrastruktur. Kini dengan dukungan dana dan teknis dari provinsi, kita bisa bergerak lebih cepat dan sistematis. Saya tegaskan kepada jajaran kami agar tidak menunggu, tetapi terus bergerak dan menjalin sinergi dengan semua pihak,” tambahnya.
Bunda Indah juga mengapresiasi arahan Gubernur terkait pentingnya keterlibatan pelaku tambang dan kesadaran lingkungan di sekitar wilayah rawan.
“Peringatan Ibu Gubernur soal tambang menjadi refleksi penting bagi kita semua. Ini momentum untuk memperkuat kesadaran kolektif agar pembangunan ekonomi tidak mengorbankan keseimbangan lingkungan,” katanya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemkab Lumajang juga telah menyiagakan perangkat desa, khususnya di Sumberwuluh dan Jugosari, guna memastikan evakuasi warga berjalan aman dan cepat jika kondisi memburuk.
“Ini adalah kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat. Kami ingin warga tahu, mereka tidak sendiri. Pemerintah hadir, bergerak, dan berjuang bersama,” tegas Bunda Indah.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Pemkab Lumajang berkomitmen mengubah krisis ini menjadi titik balik untuk memperkuat ketangguhan wilayah dan membangun kesadaran baru tentang pentingnya menjaga alam. (MC Kab. Lumajang/RAA/An-m)