Gerakan pencegahan narkoba di Kabupaten Lumajang semakin mengakar kuat di kalangan generasi muda. Melalui Anti Drugs Scout Festival 2025, BNNK Lumajang bersama Pemerintah Kabupaten Lumajang berhasil menghadirkan ruang kreatif dan edukatif yang memperkuat karakter pelajar untuk menolak narkoba dengan pendekatan kepanduan yang positif.
Dalam acara puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 di Aula Alka Cafe, Kamis malam (26/6/2025), Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menyerahkan piala kepada para pemenang festival yang dinilai telah menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam mengkampanyekan hidup sehat dan bebas narkoba di lingkungan sekolah masing-masing.
“Anak-anak kita bukan hanya generasi penerus, tapi garda terdepan dalam menjaga bangsa dari kehancuran narkoba. Melalui kegiatan seperti ini, kita bangun karakter yang kuat, disiplin, dan cinta tanah air,” ujar Bunda Indah dalam sambutannya.
Anti Drugs Scout Festival 2025 bukan sekadar lomba kepramukaan, melainkan ajang penguatan nilai kebangsaan dan perlawanan terhadap narkoba melalui aktivitas kreatif, sportivitas, dan kerja sama tim. Kegiatan ini menyasar pelajar dari tingkat SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA se-Kabupaten Lumajang.
Berikut daftar pemenang:
Tingkat Penggalang (SMP/MTs):
Tingkat Penegak (SMA/SMK/MA):
Bupati juga menyerahkan Sertifikat Desa Bersinar (Bersih Narkoba) kepada Desa Rowokangkung, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
Bupati Lumajang juga menerima penghargaan Program P4GN dari Kepala BNNK Lumajang, AKBP Indra Brahmana, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan dukungan nyata terhadap berbagai program pencegahan dan pemberantasan narkoba di daerah.
“Kami sangat mengapresiasi Ibu Bupati yang tidak hanya memberi kebijakan, tapi juga hadir langsung di tengah masyarakat, anak-anak, dan komunitas. Ini contoh nyata kepemimpinan yang berpihak pada masa depan,” ungkap AKBP Indra.
Bunda Indah menegaskan bahwa peringatan HANI harus menjadi titik tolak gerakan nyata dari semua pihak, bukan sekadar seremoni tahunan.
“Perang melawan narkoba adalah tanggung jawab kita bersamaBNN, pemerintah daerah, guru, orang tua, hingga kepala desa. Kita harus satu suara: cukup sudah anak-anak kita jadi korban,” tutupnya. (MC Kab. Lumajang/RAA/An-m)