Teh Zaman Belanda Masih Ada Di Kertowono, Gucalit
10 Oktober 2020 | Dilihat 616 kali | Penulis Ferdian . Redaktur Fadly
Foto : Dok. Kominfo-lmj

Perkebunan Teh Kertowono milik PTPN XII yang berada di Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang, menyimpan banyak fakta unik. Salah satunya, pohon teh tertua yang saat ini berumur hampir 85 tahun. Ditanam tahun 1935 pada zaman penjajahan Belanda, pohon teh tersebut sampai saat ini masih tetap ada dan tetap diambil manfaatnya.

Yang lebih menarik, tidak ada penurunan kualitas hingga saat ini, karena pemeliharaan terus di lakukan oleh pihak pengelola.

Dijelaskan Rudi, Tenaga Administrasi Bagian Tanaman dan Anggaran PTPN XII Kertowono Gucialit, ada sekitar 50 hektare luas perkebunan yang ditanam pohon dengan usia 85 tahun tersebut. Dengan jenis Teh Gambung, pohon teh itu dibagai dengan 1.300 pohon per hektare nya.

Masih kata Rudi, setiap kali panen Kebun Teh tersebut mampu menghasilkan kurang lebih 2-3 ton teh basah. Sementara panen dilakukan setiap 11 hari.

Selain Teh tertua, ada juga Teh termuda yang masih berumur 4 tahun yang ditanam pada tahun 2016. Perawatan pohon Teh masih rutin dilakukan oleh pihak PTPN XII meskipun Pabrik Teh Kertowono sudah tidak beroperasi lagi akibat kebakaran beberapa waktu yang lalu.

Selanjutnya, Rudi mengatakan untuk menikmati dan mendapatkan manfaat dari Teh saat diminum, lebih baik Teh dikonsumsi tanpa tambahan gula. Karena teh mengandung anti oksidan yang sangat baik untuk tubuh.(Kominfo-Lmj/Ferdian)

Portal Berita Lumajang V.2021.2.1 © Hak Cipta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang | Dibuat dan dikembangkan dengan