Kecamatan Pasrujambe tidak hanya dipenuhi potensi wisata dan hasil pertanian dan perkebunan. Melainkan juga ada beberapa potensi kerajinan seperti halnya kerajinan Wayang Kulit. Salah satu pengerajin yang sampai saat ini masih menerima pesanan adalah Haris Kasdono. Wayang Kulit Buatan Haris Kasdono biasanya digunakan untuk cinderamata dan pajangan hiasan di rumah.

Pada kegiatan yang berlangsung di Balai Kecamatan Pasrujambe, Selasa (26/11/2020), Haris menyerahkan langsung Wayang Kulit pesanan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq yang bertokoh Prabu Parikesit.

Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq tersebut merasa puas dengan Wayang Kulit hasil karya pemuda asal Dusun Tulungrejo Desa Pasrujambe Kecamatan Pasrujambe.

"Ini Wayang Kulit, dalam pewayangan namanya Parikesit, ini adalah karya mas Haris dari Desa Pasrujambe, bagus sekali" terangnya.

Dalam kisah pewayangan, Parikesit diceritakan sebagai anak Abimanyu dan merupakan cucu dari Arjuna. Parikesit juga dikisahkan sebagai pemimpin yang selamanya mencurahkan kebajikan, ajaran agama dan kebenaran, dan pemimpin yang bijaksana, seperti halnya Ikswaku dan Rama dari Ayodhya. Parikesit juga merupakan seorang kesatria yang membawa kemasyhuran bagi keluarganya.

Cak Thoriq berharap, pengrajin seperti Haris Kasdono mendapatkan akses dari usahanya tersebut sehingga keberadaannya tetap dilestarikan.

Sementara, saat dimintai keterangan, Haris Kasdono mengatakan bahwa dirinya sudah lama menekuni kerajinan Wayang Kulit. Pesanan biasanya datang lokal Lumajang untuk kebutuhan cinderamata. Selain membuat, dirinya juga menerima perbaikan Wayang Kulit yang rusak.

"Untuk saat ini pemesanan wayang dari luar kota masih belum ada kalau pesanan yang dari Lumajangan banyak, seperti memperbaiki wayang yang rusak",ungkapnya.

Wayang Kulit buatan Haris Kasdono dibuat menggunakan kulit kambing dan talang, menurutnya kedua bahan tersebut selain awet juga mudah dibentuk. (Kominfo-Lmj/Fd)