Seluruh Kader PKK sekaligus lintas sektor diharapkan, dapat mendukung kegiatan pendampingan Ibu Hamil Risiko Tinggi (Risti) dan pencegahan stunting di Kabupaten Lumajang.

Hal ini dilakukan dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi, serta angka stunting.

"Harapannya, kegiatan ini mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya lintas sektor dan program terkait guna mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi serta stunting di Lumajang," ungkap Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang Musfarinah Thoriq (Ning farin) dalam arahannya pada Rapat Koordinasi Pendampingan Ibu Hamil Risiko Tinggi Dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Lumajang, di Ruang Pertemuan Pisang Raja Dinas Kesehatan, Senin (30/5/2022).

Ning Farin juga mengungkapkan, bahwa pendampingan ini lebih difokuskan pada kasus ibu hamil Risti dan kasus komplikasi pada kehamilan. Sedangkan, pendampingan pencegahan stunting lebih difokuskan pada pendampingan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia pada kehamilan.

"Sosialisasi ini lebih kepada mengingatkan kembali bahwa PKK harus terus bergerak dan melakukan pendampingan kepada ibu hamil," ungkapnya.

Menurutnya, peran dan dukungan PKK dalam proses pendampingan ibu hamil Risti dan pencegahan stunting sangat dibutuhkan, terutama terkait upaya pendekatan kepada ibu hamil dan keluarga.

Sementara, tugas kader dalam pendampingan Ibu Hamil Risti terbagi menjadi empat periode, beberapa diantaranya yaitu masa kehamilan, persiapan persalinan, sesaat setelah melahirkan serta masa nifas.

Itu sebabnya Ketua TP PKK Kecamatan diharapkan turut bergerak dan memantau kondisi ibu hamil yang ada diwilayahnya melalui kelompok Desa wisma atau RT/RW maupun Ketua TPP PKK Desa.

"Jadi TP PKK kecamatan juga berkoordinasi dengan TP PKK desa sehingga ibu hamil risti dapat terkontrol dengan baik," terangnya.

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Kesehatan P2KB tersebut, diikuti oleh Ketua TP PKK dan Pokja 4 PKK Kecamatan dari 10 lokus pendampingan. (Kominfo-lmj/Ard)